Minggu, 31 Agustus 2014

Pengertian Tri Kaya Parisudha


Tri Kaya Parisudha adalah bagian dari etika ( susila agama Hindu. Timbulnya kata Tri Kaya Parisudha berasal dari sebuah semboyan dharma yang berbunyi : “ paropakaran punya ya, papaya, para piadanam “ mempunyai pengertian yaitu dari Tri artinya tiga, Kaya artinya gerak atau perbuatan dan parisudha artinya suci. Tri Kaya Parisudha artinya tiga gerak atau perbuatan yang harus disucikan.
Kalam kehidupan ini kita mengenal 4 zaman, dan sekarang berada pada zaman yang ke – 4 dimana kejahatan lebih banyak dari kebaikan ( 75 % kejahatan dan 25 % kebaikan).
Di zaman seperti ini sangat sulit untuk menemukan orang yang berbudi pelerti  luhur, oleh sebab itu kita harus selalu menanamkan ajaran – ajaran kebaikan pada anak kita, adik kita, ataupun semua orang sedini mungkin. Kita mengenal bahwa Tri Kaya Parisudha adalh tiga perbuatan yang baik, maka dari ajaran Tri Kaya Parisudha ini dapat menjadi pedoman untuk kita mempelajari arti kebaikan pada akhirnya berujung pada tingkat kehidupan yang tinggi yaitu “ Moksa “
Dengan adanya pikiran yang baik akantimbul perkataan yang baik sehingga mewujudkan perbuatan yang baik. Tri Kaya Parisuda sebagai bagian dari ajaran etika dalam agama Hindu akan memberikan tuntunan dan jalan menuju pada kedamaian. 
Serta keharmonisan kehidupan  di dunia dan akhirat. Kaya, Wak dan Mana dalam kehidupan sehari – hari sering disebut dengan Tri Kaya, yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kaya, Wak dan Mana harus diarahkan pada hal – hal menuju kebaikan karena hanya manusia yang dapat merubah prilaku yagn tidak baik kearah yang baik. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa menjelma menjadi manusia dengan kelebihan Sabda, bayu, idep merupakan suatu pahala keberuntungan dan sekaligus merupakan suatu keutamaan bagi manusia untuk berbuat baik ( subha karma )
Jika kita melakukan perbuatan jahat maka hasil yang diterima juga buruk, sebaliknya jika kita melakukan perbuatan baik maka hasilnya  juga baik seperti semboyan yang mengatakn :
Ala ulah ala tinemu :  perbuatan buruk hasilnya juga buruk
Ayu pikardi ayu pinanggih :  perbuatan baik hailnya juga baik.


Catur Guru

Agama hindu mengajarkan bahwa kita (umat Hindu) mempercayai bahwa ada empat guru yang patut untuk dihormati. Penghormatan ini dilakukan dengan patuh terhadap segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Catur guru merupakan empat guru yang patut dihormati oleh umat hindu. Guru swadyaya, guru rupaka, guru pengajian serta guru wisesa merupakan pembagian dari catur guru.
Berikut ini pembahasan dari bagian-bagian catur guru yaitu
1. Guru Swadyaya
          Merupakan guru yang utama yang patut dihormati oleh umat hindu. Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan nama lain dari guru swadyaya tersebut. Menurut pamangku Pura sari di Dusun Moding, Jembrana ini berpendapat bahwa segala penguasaan dunia baik secara sekala maupun niskala ini diatur oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pemangku ini juga mengungkapkan bahwa umat hindu yang melupakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa akan mengalami kesengsaraan di dalam menjalani kehidupan. Beliau berpesan kepada umat hindu terutama para remaja untuk selalu melakukan sembah bhakti kehadirat beliau agar kita semua mendapatkan kesejahtraan yang abadi di dunia ini.
2. Guru Rupaka
          Merupakan guru yang kedua yang selanjutnya patut untuk dihormati. Keluaga besar utamanya orang tua kita sendiri merupakan sebutan dari guru rupaka. Seseorang yang menjadi manusia seutuhnya itu merupakan hasil kerja keras orang tua dalam mendidik, serta membesarkan kita. Pandangan orang tua (ayah dan ibu)  penulis mengenai sikap dan ajaran agama hindu yang berkaitan dengan catur guru ini sangatlah patut untuk dilestarikan. Remaja zaman sekarang sudah tidak memperdulikan lagi yang namanya alpaka guru. Alpaka guru merupakan sikap yang tidak pernah menghormati catur guru. Orang tua penulis berharap agar penulis sebagai anaknya selalu menghormati guru rupaka bahkan catur guru sekalipun.   

3. Guru Pengajian
          Dalam lembaga pendidikan, guru pengajian selalu ikut serta dalam aktifitas lembaga ini. Mengajarkan kepada peserta didik agar kelak berguna bagi masyarakat secara umum adalah tugas utamanya. Guru pengajian ini merupakan guru kita yang mengajar disekolah maupun perguruan tinggi. Berdasarkan wawancara penulis dengan salah satu guru SD di SD N 2 Candikusuma, beliau memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Beliau juga berpesan kepada generasi muda agar tidak melupakan jasa guru pengajian. Hormatilah beliau seperti kita menghormati bagian-bagian catur guru lainnya.
4. Guru wisesa
          Merupakan guru yang paling terakhir yang patut kita hormati dalam ajaran agama hindu. Mengatur daerah, bahkan mengatur suatu negara agar kearah yang lebih baik adalah merupakan tugas beliau. Pemerintah adalah sebutan lain dari guru wisesa. Ikut pemilu bagi yang sudah cukup umur adalah salah satu cara menghormati guru wisesa. Bagi para pelajar, belajar yang giat dan mengukir prestasi merupakan hal kecil dalam menghormati guru wisesa. Menurut kepala dusun moding, mengikuti aturan yang ada dan tidak melakukan pelanggaran hukum sudah termasuk dalam menghormati guru wisesa. Harapan beliau kedepan adalah tidak ada lagi yang namanya kriminalitas di negri ini.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kita semua yang beragama hindu harus menghormati catur guru. Sebagai generasi muda yang beriman sudah sepatutnya kita mendalami ajaran agama kita sendiri. Tanpa adanya suatu generasi penerus maka akan hancurlah dunia ini tanpa kehadiran suatu ajaran agama. 

Kebudayaan Bali

Kebudayaan Bali terkenal akan seni tari, seni pertujukan, dan seni ukirnya. Covarrubias mengamati bahwa setiap orang Bali layak disebut sebagai seniman, sebab ada berbagai aktivitas seni yang dapat mereka lakukan—lepas dari kesibukannya sebagai petani, pedagang, kuli, sopir, dan sebagainya—mulai dari menari, bermain musik, melukis, memahat, menyanyi, hingga bermain lakon. Dalam suatu desa yang bobrok sekalipun dapat dijumpai sebuah pura yang indah, pemain gamelanandal, dan bahkan aktor berbakat.
Bahkan sesajen yang dibuat wanita Bali memiliki sisi artistik pada jalinan potongan daun kelapa dan susunan buah-buahan yang rapi dan menjulang. Menurut Covarrubias, seniman Bali adalah perajinamatir, yang melakukan aktivitas seni sebagai wujud persembahan, dan tidak peduli apakah namanya akan dikenang atau tidak.Seniman Bali juga merupakan peniru yang baik, sehingga ada pura yang didekorasi dengan ukiran menyerupai dewa khas Tionghoa, atau dihiasi relief kendaraan bermotor, yang mereka contoh dari majalah asing.
Gamelan merupakan bentuk seni musik yang vital dalam berbagai acara tradisional masyarakat Bali. Setiap jenis musik disesuaikan dengan acaranya. Musik untuk piodalan (hari jadi) berbeda dengan musik pengiring acara metatah (mengasah gigi), demikian pula pernikahan, ngabenmelasti, dan sebagainya.Gamelan yang beraneka ragam pun disesuaikan dengan berbagai jenis tari yang ada di Bali. Menurut Spies, seni tari membuat utuh kehidupan masyarakat Bali sekaligus menjadi elemen penting dalam serangkaian upacara adat maupun pribadi yang tidak ada habisnya.
Sebagaimana di Jawa, suku Bali juga mengenal pertunjukan wayang, namun dengan bentuk wayang yang lebih menyerupai manusia daripada wayang khas Jawa. Suku Bali juga memiliki aspek-aspek unik yang terkait dengan tradisi religius mereka. Kehidupan religius mereka merupakan sinkretisme antara agama Hindu-Buddha dengan tradisi Bali.

Penyebab Pingsan

Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit, karena otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen.
Otak memiliki beberapa bagian, termasuk dua belahan otak, otak kecil, dan batang otak. Otak membutuhkan aliran darah untuk menyediakan oksigen dan glukosa ke sel-selnya.
Agar tubuh tetap sadar, sebuah area yang dikenal sebagai sistem pengaktif retikuler yang terletak di batang otak harus hidup, dan setidaknya satu belahan otak harus berfungsi.


Pingsan terjadi bila sistem pengaktif retikuler atau kedua belahan otak kekurangan darah, oksigen, atau glukosa.


1. Reaksi saraf vagus

Pingsan kebanyakan dipicu olehsaraf vagus yang menghubungkan sistem pencernaan ke otak dan berperan mengelola aliran darah ke otak dan usus. Overstimulasi saraf vagus memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi asupan darah ke otak yang menyebabkan pingsan.
Stres berat, ketakutan, kecemasan, panik, dan rasa sakit yang kuat dapat merangsang saraf vagus.


2. Perubahan tekanan darah
Perubahan tekanan darah dapatmenyebabkan Anda pingsan. Kadang-kadang, jantung dan pembuluh darah tidak bereaksi cukup cepat ketika kebutuhan oksigen tubuh Anda berubah. Hal ini sangat umum pada orang tua dan pada orang yangmemiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes. Pingsan dapat terjadi bila Anda berdiri terlalu lama atau bekerjalebih keras dari kemampuan.


3. Anemia
Anemia (kekurangan jumlah sel darah merah) dapat menyebabkan pingsan karena tidak cukup sel darah merah untuk memasok oksigen ke otak. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi,penyakit atau perdarahan (misalnya, menstruasi berlebihan).


4. Dehidrasi

Kekurangan cairan dalam tubuh(dehidrasi) juga dapat menyebabkan pingsan. Dehidrasi dapat disebabkan oleh muntah, diare, demam, berkeringat, luka bakar atau kurang minum. Beberapa penyakit seperti diabetes juga dapat menyebabkan dehidrasi karena terlalu sering buang air kecil. Muntah dan diare, khususnya, juga merangsang saraf vagus sehingga berefek ganda.


5. Syok
Syok adalah kondisi yang ditandai oleh tekanan darah rendah yang kemudian dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Syok adalah keadaandarurat berbahaya yang biasanya berasal dari perdarahan, tetapi juga bisa berasal dari alergi parah (anafilaksis) atau infeksi parah. Korban syok biasanya terlihat bingung, sebelum kehilangan kesadaran saat kondisinya semakin buruk.


6. Obat
Obat-obatan yang dimaksudkanuntuk mengendalikan tindakan tekanan darah tinggi dapat terlalu banyak menurunkan tekanan darah sehingga menyebabkan pingsan. Alkohol, kokain dan ganja juga dapat menyebabkan pingsan. Berbicaralah dengan dokter jikaAnda berpikir pingsan Anda mungkin berhubungan dengan obat yang Anda pakai.


7. Hipoglikemi

Kekurangan gula darah (hipoglikemi) dapat membuat Anda pingsan. Hipoglikemi tidakhanya disebabkan oleh diabetes, tetapi juga karena Anda tidak makan untuk waktu yang lama.

Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan

“Pertumbuhan” dan “perkembangan” mungkin dua istilah yang kita yang paling bingung selama tahun-tahun sekolah kita. Kita selalu berpikir bahwa pertumbuhan dan perkembangan yang terkait sampai guru biologi kita telah dibersihkan semua kesalahpahaman. “Pertumbuhan” dan “perkembangan” adalah dua istilah yang dapat dikaitkan dalam beberapa bidang yang berbeda. Tapi dalam artikel ini, kita akan berbicara tentang perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan di bidang biologi.
Dalam bidang biologi, baik pertumbuhan dan perkembangan menandakan perubahan dalam organisme tertentu dalam berbagai aspek. “Pertumbuhan” hanya berarti “peningkatan ukuran dan massa dari organisme tertentu selama periode waktu” sedangkan, “perkembangan” adalah subjek yang lebih luas. “Perkembangan” didefinisikan sebagai Pertumbuhan hanya tentang seberapa besar organisme ini “suatu proses dimana organisme tertentu mengubah dirinya dari sebuah sel tunggal menjadi organisme multiseluler lebih rumit.”, Sedangkan pengembangan dapat mencakup struktur organisme, fungsi, kemampuan, dll Kami bisa mengatakan bahwa ketika suatu organisme tumbuh, juga mengalami proses perkembangan tetapi hanya dalam hal peningkatan ukuran dan massa.
Pertumbuhan dapat diukur dari segi biomassa. “Biomassa” adalah “massa bahan organik,” tetapi tidak termasuk kadar air. Organisme mengalami pertumbuhan melalui pembelahan sel mitosis. Dengan mitosis, ada peningkatan ukuran sel. Sel-sel dari organisme juga melalui proses diferensiasi di mana mereka dapat melakukan fungsi spesifik mereka. Namun, ketika sel yang diliputi air dan menunjukkan peningkatan ukuran melalui ekspansi, ini tidak dianggap pertumbuhan. Ketika sel sudah dalam berat kering, ia tidak bertambah ukuran dan massa.
Tidak peduli seberapa kecil organisme ini, mereka semua tumbuh diberi jangka waktu tertentu. Biasanya, pola pertumbuhan organisme lambat pada awalnya kemudian cepat. Tapi seiring dengan bertambahnya usia organisme, pertumbuhannya menjadi negatif. Penggantian sel tidak sering terjadi, sel-sel mati dan meluruh. Selama pubertas, manusia mengalami masa pertumbuhan yang cepat. Kita sering melihat bahwa ketika seorang gadis haid dan ketika anak laki-laki yang disunat, ada pertumbuhan yang cepat. Meski begitu, gen juga mempengaruhi pertumbuhan organisme. Pada manusia, jika garis keluarga Anda terdiri dari orang-orang tinggi, kemungkinan besar Anda juga tinggi. Dalam kasus tanaman, pertumbuhan mereka tergantung pada air dan cahaya yang mereka terima. Kita juga memiliki apa yang kita sebut “tropisme” dan gravitropism dimana tanaman tumbuh tergantung pada arah cahaya dan gaya gravitasi.
Sekarang, mari kita melompat ke makna “perkembangan” dalam bidang biologi. Dalam biologi, perkembangan lebih memperhatikan tentang transformasi organisme. Dari satu sel, organisme dapat berkembang menjadi organisme multiseluler. Struktur unik organisme, seperti sistem pernafasan, dapat sepenuhnya berkembang sampai dapat melakukan fungsinya yaitu respirasi. Organisme terdiri dari beberapa struktur yang dikembangkan dalam koordinasi dengan masing-masing struktur. Dalam jangka waktu tertentu, seperti pertumbuhan, sel organisme menunggu untuk dapat dikembangkan.
Kita tidak tahu pasti apakah sel tertentu akan menjadi sel darah merah, sel hati, atau sel otak. Perkembangan melibatkan diferensiasi sel. Dalam periode waktu, sel-sel ini dapat sangat khusus dan melakukan fungsi spesifik mereka. Setiap organisme memiliki tahap sendiri perkembangan. Sebagai contoh, manusia dapat hamil dan melahirkan ketika mereka mencapai tahap pubertas atau dewasa. Struktur reproduksi khususnya manusia sepenuhnya berkembang ketika mereka mencapai tahap itu.
Ringkasan Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan Biologi:
  1. Dalam bidang biologi, baik “pertumbuhan” dan “perkembangan” menandakan perubahan dalam organisme tertentu dalam berbagai aspek.
  2. “Pertumbuhan” hanya berarti “peningkatan ukuran dan massa dari organisme tertentu selama periode waktu.”
  3. “Perkembangan” didefinisikan sebagai “suatu proses dimana organisme tertentu mengubah dirinya dari sebuah sel tunggal menjadi organisme multiseluler lebih rumit.”

Penjelasan Hari Purnama Dan Tilem

Purnama dan Tilem adalah hari suci bagi umat Hindu, dirayakan untuk memohon berkah dan karunia dari Hyang Widhi. Hari Purnama, sesuai dengan namanya, jatuh setiap malam bulan penuh (Sukla Paksa). Sedangkan hari Tilem dirayakan setiap malam pada waktu bulan mati (Krsna Paksa). Kedua hari suci ini dirayakan setiap 30 atau 29 hari sekali.

Pada hari Purnama dilakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Chandra, sedangkan pada hari Tilem dilakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Surya. Keduanya merupakan manifestasi dari Hyang Widhi yang berfungsi sebagai pelebur segala kekotoran (mala). Pada kedua hari ini hendaknya diadakan upacara persembahyangan dengan rangkaiannya berupa upakara yadnya.
Beberapa sloka yang berkaitan dengan hari Purnama dan Tilem dapat ditemui dalam Sundarigama yang mana disebutkan:

'Muah ana we utama parersikan nira Sanghyang Rwa Bhineda, makadi, Sanghyang Surya Candra, atita tunggal we ika Purnama mwang Tilem. Yan Purnama Sanghyang Wulan ayoga, yan ring Tilem Sanghyang Surya ayoga ring sumana ika, para purahita kabeh tekeng wang akawangannga sayogya ahening-hening jnana, ngaturang wangi-wangi, canang biasa ring sarwa Dewa pala keuannya ring sanggar, Parhyangan, matirtha gocara puspa wangi"

Ada hari-hari utama penyelenggaraan upacara persembahyangan sejak dulu sama nilai keutamaanya yaitu hari Purnama dan Tilem. Pada hari Purnama, bertepatan dengan Sanghyang Candra beryoga dan pada hari Tilem, bertepatan dengan Sanghyang Surya beyoga memohonkan keselamatan kepada Hyang Widhi. Pada hari suci demikian itu, sudah seyogyanya kita para rohaniawan dan semua umat manusia menyucikan dirinya lahir batin dengan melakukan upacara persembahyangan dan menghaturkan yadnya kehadapan Hyang Widhi.

Pada hari Purnama dan Tilem ini sebaiknya umat melakukan pembersihan lahir batin. Karena itu, disamping bersembahyang mengadakan puja bhakti kehadapan Hyang Widhi untuk memohon anugrah-Nya, umat juga hendaknya melakukan pembersihan badan dengan air. 

Kondisi bersih secara lahir dan batin ini sangat penting karena dalam jiwa yang bersih akan muncul pikiran, perkataan dan perbuatan yang bersih pula. Kebersihan juga sangat penting dalam mewujudkan kebahagiaan, terutama dalam hubungan dengan pemujaan kepada Hyang Widhi

Upacara Panca Yadnya Dalam Kehidupan Beragama

Upacara Panca Yadnya Dalam Kehidupan Beragama



















Yang dimaksud dengan Panca Yadnya adalah 
Panca artinya lima dan Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan Tuhan yang dalam istilah Bali masyarakat Hindu menyebutkan Ida Sanghyang Widi Wasa. 

Adapun pelaksanaan Panca Yadnya terdiri dari :

  1.  Dewa Yadnya, yaitu upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan para dewa-dewa.
  2. Butha Yadnya, yaitu upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan unsur-unsur alam.
  3. Manusa Yadnya, yaitu upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kepada manusia.
  4. Pitra Yadnya, yaitu upacara persembahan suci yang tulus ikhlas bagi manusia yang telah meninggal.
  5.  Rsi Yadnya, yaitu upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan para orang suci umat Hindu.


Untuk lebih jelasnya mengenai pelaksanaan Panca Yadnya :

1. Upacara Dewa Yadnya
Dewa asal kata dalam bahasa Sanskrit “Div” yang artinya sinar suci, jadi pengertian Dewa adalah sinar suci yang merupakan manifestasi dari Tuhan yang oleh umat Hindu di Bali menyebutnya Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.

Upacara Dewa Yadnya adalah pemujaan serta persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan Tuhan dan sinar-sinar suciNYA yang disebut dewa-dewi.

Adanya pemujaan kehadapan dewa-dewi atau para dewa karena beliau yang dianggap mempengaruhi dan mengatur gerak kehidupan di dunia ini. 

Salah satu dari Upacara Dewa Yadnya seperti Upacara Hari Raya Saraswati yaitu upacara suci yang dilaksanakan oleh umat Hindu untuk memperingati turunnya Ilmu Pengetahuan yang dilaksanakan setiap 210 hari yaitu pada hari Sabtu, yang dalam kalender Bali disebut Saniscara Umanis uku Watugunung, pemujaan ditujukan kehadapan Tuhan sebagai sumber Ilmu Pengetahuan dan dipersonifikasikan sebagai Wanita Cantik bertangan empat memegang wina (sejenis alat musik), genitri (semacam tasbih), pustaka lontar bertuliskan sastra ilmu pengetahuan di dalam kotak kecil, serta bunga teratai yang melambangkan kesucian.

2. Upacara Bhuta Yadnya
Bhuta artinya unsur-unsur alam, sedangkan Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.

Kata “Bhuta” sering dirangkaikan dengan kata “Kala” yang artinya “waktu” atau “energi” Bhuta Kala artinya unsur alam semesta dan kekuatannya. 

Bhuta Yadnya adalah pemujaan serta persembahan suci yang tulus ikhlas ditujukan kehadapan Bhuta Kala yang tujuannya untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan Bhuta Kala dan memanfaatkan daya gunanya. Salah satu dari upacara Bhuta Yadnya adalah Upacara Tawur ke Sanga (Sembilan) menjelang Hari Raya Nyepi (Tahun Baru / Çaka / Kalender Bali). 

Upacara Tawur ke Sanga (Sembilan) adalah upacara suci yang merupakan persembahan suci yang tulus ikhlas kepada Bhuta-Kala agar terjalin hubungan yang harmonis dan bisa memberikan kekuatan kepada manusia dalam kehidupan.

3. Upacara Manusa Yadnya
Manusa artinya manusia
Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.

Upacara Manusa Yadnya adalah upacara persembahan suci yang tulus ikhlas dalam rangka pemeliharaan, pendidikan serta penyucian secara spiritual terhadap seseorang sejak terwujudnya jasmani di dalam kandungan sampai akhir kehidupan. Adapun beberapa upacara Manusa Yadnya adalah :

a. Upacara Bayi Lahir

Upacara ini merupakan cetusan rasa bahagia dan terima kasih dari kedua orang tua atas kelahiran anaknya, walaupun disadari bahwa hal tersebut akan menambah beban baginya.

Kebahagiaannya terutama disebabkan beberapa hal antara lain :
• Adanya keturunan yang diharapkan akan dapat melanjutkan tugas-tugasnya terhadap leluhur dan masyarakat.
• Hutang kepada orang tua terutama berupa kelahiran telah dapat dibayar.

b. Upacara Tutug Kambuhan, Tutug Sambutan dan Upacara Mepetik.

Upacara Tutug Kambuhan (Upacara setelah bayi berumur 42 hari), merupakan upacara suci yang bertujuan untuk penyucian terhadap si bayi dan kedua orang tuanya.

Penyucian kepada si Bayi dimohonkan di dapur, di sumur/tempat mengambil air dan di Merajan/Sanggah Kemulan (Tempat Suci Keluarga).

Upacara Tutug Sambutan (Upacara setelah bayi berumur 105 hari), adalah upacara suci yang tujuannya untuk penyucian Jiwatman dan penyucian badan si Bayi seperti yang dialami pada waktu acara Tutug Kambuhan.

Pada upacara ini nama si bayi disyahkan disertai dengan pemberian perhiasan terutama gelang, kalung/badong dan giwang/subeng, melobangi telinga.

Upacara Mepetik merupakan upacara suci yang bertujuan untuk penyucian terhadap si bayi dengan acara pengguntingan / pemotongan rambut untuk pertama kalinya.

Apabila keadaan ubun-ubun si bayi belum baik, maka rambut di bagian ubun-ubun tersebut dibiarkan menjadi jambot (jambul) dan akan digunting pada waktu upacara peringatan hari lahir yang pertama atau sesuai dengan keadaan. 

Upacara Mepetik ini adalah merupakan rangkaian dari upacara Tutug Sambutan yang pelaksanaannya berupa 1 (satu) paket upacara dengan upacara Tutug Sambutan.

c. Upacara Perkawinan

Bagi Umat Hindu upacara perkawinan mempunyai tiga arti penting yaitu :

- Sebagai upacara suci yang tujuannya untuk penyucian diri kedua calon mempelai agar mendapatkan tuntunan dalam membina rumah tangga dan nantinya agar bisa mendapatkan keturunan yang baik dapat menolong meringankan derita orang tua/leluhur.
Upacara Panca Yadnya Dalam Kehidupan Beragama- Sebagai persaksian secara lahir bathin dari seorang pria dan seorang wanita bahwa keduanya mengikatkan diri menjadi suami-istri dan segala perbuatannya menjadi tanggung jawab bersama.
- Penentuan status kedua mempelai, walaupun pada dasarnya Umat Hindu menganut sistim patriahat (garis Bapak) tetapi dibolehkan pula untuk mengikuti sistim patrilinier (garis Ibu). Di Bali apabila kawin mengikuti sistem patrilinier (garis Ibu) disebut kawin nyeburin atau nyentana yaitu mengikuti wanita karena wanita nantinya sebagai Kepala Keluarga.

Upacara Pernikahan ini dapat dilakukan di halaman Merajan/Sanggah Kemulan ( Tempat Suci Keluarga) dengan tata upacara yaitu kedua mempelai mengelilingi Sanggah Kemulan ( Tempat Suci Keluarga ) sampai tiga kali dan dalam perjalanan mempelai perempuan membawa sok pedagangan ( keranjang tempat dagangan) yang laki memikul tegen-tegenan(barang-barang yang dipikul) dan setiap kali melewati “Kala Sepetan”(upakara sesajen yang ditaruh di tanah) kedua mempelai menyentuhkan kakinya pada serabut kelapa belah tiga. 

Setelah tiga kali berkeliling, lalu berhenti kemudian mempelai laki berbelanja sedangkan mempelai perempuan menjual segala isinya yang ada pada sok pedagangan (keranjang tempat dagangan), dilanjutkan dengan merobek tikeh dadakan (tikar yang ditaruh di atas tanah), menanam pohon kunir, pohon keladi (pohon talas) serta pohon endong dibelakang sanggar pesaksi/sanggar Kemulan (Tempat Suci Keluarga) dan diakhiri dengan melewati "Pepegatan" ( Sarana Pemutusan ) yang biasanya digunakan benang didorong dengan kaki kedua mempelai sampai benang tersebut putus.

4. Upacara Pitra Yadnya (Ngaben )

Pitra artinya arwah manusia yang sudah meninggal.
Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.

Upacara Pitra Yadnya adalah upacara persembahan suci yang tulus ikhlas dilaksanakan dengan tujuan untuk penyucian dan meralina ( kremasi) serta penghormatan terhadap orang yang telah meninggal menurut ajaran Agama Hindu.

Yang dimaksud dengan meralina (kremasi menurut Ajaran Agama Hindu) adalah merubah suatu wujud demikian rupa sehingga unsur-unsurnya kembali kepada asal semula. 

Yang dimaksud dengan asal semula adalah asal manusia dari unsur pokok alam yang terdiri dari air, api, tanah, angin dan akasa.

Sebagai sarana penyucian digunakan air dan tirtha (air suci) sedangkan untuk pralina digunakan api pralina (api alat kremasi).

5. Upacara Rsi Yadnya

Rsi artinya orang suci sebagai rokhaniawan bagi masyarakat Umat Hindu di Bali.
Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas.

Upacara Resi Yadnya adalah upacara persembahan suci yang tulus ikhlas sebagai penghormatan serta pemujaan kepada para Resi yang telah memberi tuntunan hidup untuk menuju kebahagiaan lahir-bathin di dunia dan akhirat. 

Demikian Upacara Panca Yadnya yang dilaksanakan oleh Umat Hindu di Bali sampai sekarang yang mana semua aktifitas kehidupan sehari-hari masyakat Hindu di Bali selalu didasari atas Yadnya baik kegiatan dibidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, pertanian, keamanan dan industri semua berpedoman pada ajaran-ajaran Agama Hindu yang merupakan warisan dari para leluhur Hindu di Bali.

Penjelasan Lengkap Pura Kahyangan Jagat

Sesuai arti harafiahnya, Pura Kahyangan Jagat adalah pura yang universal. Seluruh umat ciptaan Tuhan sejagat boleh bersembahyang ke sana. Pura Kahyangan Jagat tersebar di seluruh dunia. Di Bali karena berkaitan dengan sejarah yang berusia panjang, pura Kahyangan Jagat digolong-golongkan dengan beberapa kerangka (konsepsi). Misalnya kerangka Rwa Bineda, kerangka Catur Loka Pala dan sebagainya. Semoga sebanyak mungkin pura Kahyangan dapat dicatat di babadbali.com, baik yang tercakup dalam kerangka-kerangka mau pun yang tidak.

Umumnya, yang kita sebut dengan jagat, sesuai dengan pengertian leluhur kita adalah Bali. Padahal kini kebanyakan dari kita berpandangan jagat adalah dunia, bahkan ada yang langsung berasumsi bahwa jagat adalah kawasan semesta, lengkap dengan seluruh konstelasi bintang, nebula, komet sampai lubang hitam.

Marilah kita mulai berpikir lebih luas. Bayangkan bahwa Kahyangan Jagat dalam Hindu nanti akan mencakup pura Mandara Giri Semeru Agung di Senduro, Pura Luhur Poten di Bromo, Pura Jagatkerta Gunung Salak di Tamansari, juga Pura Payogan Agung Kutai di Kalimantan, bahkan pura agung Santi Buana di Belgia.

Mungkin tidak lama lagi kita akan punya pura Kahyangan Jagat di tiap benua, bahkan tiap negara, bahkan mungkin di antartika sekali pun. Sebenarnya leluhur kita juga sudah berpikir ke arah sana, karena itu Beliau tidak menamai konsep mereka dengan Kahyangan Bali atau Kahyangan Jawa atau lainnya. Kita inilah yang harus terus mengembangkan diri baik dari sisi sekala mau pun niskala.
Pura Kahyangan Rwa Bineda
PurusaPura Besakih
PradanaPura Ulun Danu Batur
Pura Kahyangan Catur Loka Pala
UtaraUttaraPura Pucak Mangu.
TimurPurwaPura Lempuyang Luhur
SelatanDaksinaPura Andakasa
BaratPascimaPura Luhur Batukaru
Pura Kahyangan Sad Winayaka atau
Pura Sad Kahyangan
1Pura Besakih.
2Pura Lempuyang Luhur.
3Pura Gua Lawah.
4Pura Uluwatu.
5Pura Batukaru.
6Pura Pusertasik.
Pura Kahyangan Padma Bhuwana
Tengah:MadyaPura Pusering Jagat
Utara:UttaraPura Ulun Danu Batur
Timur Laut:ErsanyaPura Besakih
Timur:PurwaPura Lempuyang Luhur
Tenggara:GneyaPura Gua Lawah
Selatan:DaksinaPura Andakasa
Barat Daya:NerityaPura Uluwatu
Barat:PascimaPura Batukaru
Barat Laut:WayabyaPura Pucakmangu
Pura Dang Kahyangan
  • Pura Dasar Buana
  • Pura Silayukti
  • Candi Agung Gumuk Kancil
  • Pura Gunung Raung
  • Pura Bukit Sinunggal
  • Pura Rambut Siwi
Pura Kahyangan Jagat Menurut Lokasi
Badung
  • Pura Uluwatu
  • Pura Padedekan Mengwi
  • Pura Dalem Puri Puserjagat Sobangan
  • Pura Pucak Mangu
  • Pura Pucak Bon
  • Pura Dalem Solo
  • Pura Pucak Gegelang
  • Pura Hyang Api
  • Pura Kancing Gumi
  • Pura Bukit Sari Sangeh
Bangli
  • Pura Bukit Mentik
  • Pura Jati
  • Pura Dalem Balingkang
  • Pura Ulun Danu Batur
  • Pura Ulun Danu Batur Songan
  • Pura Penulisan
  • Pura Bukit Indrakila
Buleleng
  • Pura Penegil Darma
  • Pura Gambur Anglayang
  • Pura Ponjok Batu
  • Pura Pulaki
  • Pura Pabean
  • Pura Pucak Manik
  • Pura Melanting
  • Pura Kerta Kawat
  • Pura Pemuteran
  • Pura Bukit Sinunggal
  • Pura Segara Rupek
Denpasar
  • Pura Griya Tanah Kilap
  • Pura Prapat Nunggal
  • Pura Taman Ayung
  • Pura Dalem Pangembak
  • Pura Candi Narmada
  • Pura Sakenan
Gianyar
  • Pura Gunung Raung
  • Pura Samuan Tiga
  • Pura Erjeruk
  • Pura Masceti
  • Pura Gunung Kawi Sebatu
  • Pura Dalem Pingit Sebatu
  • Pura Tirta Empul
  • Pura Pusering Jagat
  • Pura Penataran Sasih
  • Pura Kebo Edan
  • Pura Gua Gajah
  • Pura Pangukurukuran
  • Pura Selukat
  • Pura Bukit Jati
  • Pura Bukit Darma
Jembrana
  • Pura Rambut Siwi
  • Pura Amertasari
Karangasem
  • Pura Lempuyang Luhur
  • Pura Penataran Agung Besakih
  • Pura Dalem Puri
  • Pura Gelap
  • Pura Batu Madeg
  • Pura Merajan Selonding
  • Pura Merajan Kanginan
  • Pura Gua Raja
  • Pura Bangun Sakti
  • Pura Pesimpangan
  • Pura Kiduling Kreteg
  • Pura Hyang Aluh
  • Pura Manik Mas
  • Pura Pasar Agung
  • Pura Pengubengan
  • Pura Tirta
  • Pura Ulun Kulkul
  • Pura Banua Kawan
  • Pura Basukihan
  • Pura Pajinengan
  • Pura Andakasa
  • Pura Silayukti
  • Pura Dalem Pandawa
  • Pura Dukuh Sakti Catur Lawa
Klungkung
  • Pura Dasar Buana
  • Pura Segara Watuklotok
  • Pura Gua Lawah
  • Pura Penataran Peed
  • Pura Gua Giri Putri
  • Pura Segara Peed
  • Pura Taman Peed
  • Pura Agung Kentel Gumi
Tabanan
  • Pura Tambawaras
  • Pura Muncaksari
  • Pura Batukaru
  • Pura Batu Belig
  • Pura Besikalung
  • Pura Terate Bang
  • Pura Tanah Lot
  • Pura Luhur Serijong
  • Pura Luhur Natar Sari Apuan
  • Pura Pucak Geni
Luar Bali
  • Pura Mandara Giri Semeru Agung
  • Pura Payogan Agung Kutai
  • Pura Ponten Bromo
  • Pura Jagatkerta Gunung Salak
  • Candi Agung Gumuk Kancil
Luar Negeri
  • Pura Santi Bhuwana Belgia

Secara klasik, berdasarkan sejarah, pura Kahyangan Jagat dibagi menjadi empat jenis yaitu Pura Kahyangan Jagat yang didirikan berdasarkan konsepsi Rwa Bhineda, Catur Loka Pala, Sad Winayaka dan Padma Bhuwana. Ada beberapa pura yang tergolong berfungsi rangkap, baik sebagai pura Rwa Bhineda, pura Catur Loka Pala maupun sebagai pura Sad Winayaka dan juga sebagai pura Padma Bhuwana. Pura Besakih dan Pura Batur di Kintamani adalah pura yang tergolong pura Rwa Bhineda. Pura Catur Loka Pala adalah Pura Lempuyang Luhur di arah timur Bali, Pura Luhur Batukaru arah barat, Pura Andakasa arah selatan dan Pura Puncak Mangu arah utara.

Pura yang didirikan berdasarkan konsepsi Sad Winayaka ini umumnya disebut Pura Sad Kahyangan. Tidak kurang dari sembilan lontar menyatakan adanya Pura Sad Kahyangan. Namun setiap lontar menyatakan pura yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena saat Bali menjadi sembilan kerajaan. Tiap-tiap kerajaan memiliki Sad Kahyangan masing-masing. Ada yang sama dan ada juga yang tidak sama.

Pura Sad Kahyangan yang dinyatakan dalam Lontar Kusuma Dewa itu adalah Sad Kahyangan saat Bali masih satu kerajaan. Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu pura yang dinyatakan sebagai Pura Sad Kahyangan dalam Lontar Kusuma Dewa dan juga beberapa lontar lainnya. Pura Luhur Uluwatu itu juga dinyatakan sebagai pura Padma Bhuwana yang berada di arah barat daya Pulau Bali.

BHISAMA KESUCIAN PURA
Untuk menjaga agar Pura Kahyangan Jagat tersebut tetap lestari maka PHDI Pusat telah mengeluarkan Bhisama tentang Kesucian Pura. Bhisama Kesucian Pura tersebut dikeluarkan oleh PHDI Pusat tanggal 25 Januari 1994 adalah suatu produk untuk melanjutkan sistem beragama Hindu di Bali, khususnya tentang keberadaan Pura Kahyangan Jagat. Jarak keberadaan pura yang tergolong Kahyangan Jagat itu yakni desa pakraman terdekat dengan Kahyangan Jagat umumnya berjarak apeneleng agung (sekitar lima kilometer).

Kahyangan Jagat tersebut khususnya Kahyangan Jagat yang tergolong Kahyangan Rwa Bhineda, Kahyangan Catur Loka Pala, Pura Sad Kahyangan dan Pura Padma Bhuwana yang berada di sembilan penjuru Pulau Bali. Sedangkan Pura Kahyangan Jagat yang tergolong Pura Dang Kahyangan berjarak apeneleng alit kurang lebih dua kilometer. Sedangkan untuk Pura Kahyangan Tiga dan lain-lainnya dengan jarak apenimpug dan apenyengker.

Istilah-istilah apeneleng agung, apeneleng alit, apenimpug dan apenyengker semuanya itu adalah istilah yang terdapat dalam tradisi budaya Bali warisan leluhur umat Hindu yang sudah ada sejak berabad-abad. Tujuan utama Bhisama Kesucian Pura tersebut untuk menata keseimbangan perilaku manusia dalam memanfaatkan alam agar tidak semata-mata dijadikan sarana untuk kepentingan hidup sekala yang bersifat sementara. Pemanfaatan ruang di alam ini agar digunakan secara seimbang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat sekala dan niskala dengan landasan filosofi Tri Hita Karana.

Bhisama Kesucian Pura ini dibuat untuk mencegah pelanggaran tentang keberadaan pura tersebut tidak berlangsung terus. Namun, bhisama ini adalah produk pandita melalui Pasamuan Sulinggih PHDI Pusat yang dibantu oleh Sabha Walaka dan Pengurus Harian PHDI Pusat. Bhisama ini adalah tergolong norma agama. Sanksi norma agama bagi pelanggar-pelanggarnya tergantung dari keyakinan umat pada ajaran agamanya.

Bhisama itu adalah penafsiran suatu ajaran agama yang belum jelas dan tegas dinyatakan dalam kitab suci Veda. Namun secara filosofis sudah tercantum dalam kitab suci. Dalam Manawa Dharmasastra XII.108 menyatakan, kalau ada hal-hal yang belum secara jelas dinyatakan dalam ajaran Veda (Dharma), maka yang berwewenang menentukan jawabannya adalah Brahmana Sista (Pandita Ahli). Ketentuan itu memiliki kekuatan legal.

Selanjutnya dalam Manawa Dharmasastra XII.110 dinyatakan bahwa apa pun yang telah ditetapkan oleh Brahmana Sista yang memegang jabatan di Parisada, memiliki kekuatan hukum yang sah, siapa pun sebaiknya tidak ada yang membantahnya.

Substansi bhisama adalah menjaga kawasan suci di areal pura agar jangan terjadi polusi dan vibrasi negatif. Kalau di sekitar pura sudah terjadi polusi dan vibrasi negatif karena terjadi berbagai kegiatan hidup yang tidak sesuai dengan norma agama yang diberlakukan di areal pura tersebut, apa lagi ditambah dengan lingkungan yang sudah terpolusi, dapat menyebabkan pura tidak lagi memancarkan kesucian dan kelestarian alam lingkungan.

Keberadaan pura dengan lingkungannya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga dapat dihadirkan sebagai fasilitas spiritual yang memadai. Dengan demikian pura dengan fasilitas spiritualnya dapat memberikan kontribusi spiritual yang lebih dalam kepada mereka yang sedang menjadikan pura sebagai media untuk mengembalikan daya spiritualnya. Karena itu, Bhisama Kesucian Pura membenarkan adanya berbagai fasilitas yang menunjang keberadaan pura sebagai media spiritual.

Yang dapat dibangun di sekitar pura seperti dharmasala dan pasraman dan bangunan-bangunan lainnya yang berfungsi untuk lebih mengeksistensikan keberadaan pura sebagai media untuk menguatkan aspek spiritual umat. Dharmasala adalah bangunan sebagai tempat menginap umat yang dari jauh yang ingin mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di pura bersangkutan. Dharmasala ini dalam sistem pengelolaannya dapat saja memungut biaya kepada umat yang menginap sebagai biaya untuk memberikan pelayanan kepada umat bersangkutan.

Dharmasala bukanlah hotel sebagai tempat penginapan umum. Yang boleh menginap di dharmasala adalah mereka yang khusus akan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di pura bersangkutan. Sedangkan pasraman adalah suatu fasilitas yang menyediakan fasilitas pendidikan kerohanian untuk menyiapkan umat yang akan mengikuti berbagai kegiatan di pura bersangkutan. Di samping dharmasala dan pasraman dapat saja dibangun fasilitas lainnya di areal kesucian pura sepanjang hal itu menunjang eksistensi pura sebagai kawasannya sebagai media spiritual.

Dalam areal radius lima kilometer di Pura Luhur Uluwatu dengan Pura-pura Prasanak-nya itu dapat saja dibangun dharmasala dan pasraman. Apalagi dilengkapi dengan bangunan ''diorama'' yang dapat memvisualisasikan berbagai nilai filosofi hidup yang dikandung oleh keberadaan Pura Luhur Uluwatu dengan Pura Prasanak-nya. Upaya itu tentunya amat positif, sepanjang dilakukan dan didahului dengan pengkajian yang mendalam. Hasil pengkajian tersebut dituangkan ke dalam program yang matang, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Dengan demikian generasi sekarang akan memiliki komitmen spiritual untuk melanjutkan warisan leluhur yang amat mulia itu. 

Hal Yang Dilakukan Saat Liburan

1. Jalan-jalan bareng teman

Ini adalah hal yang biasa dilakukan saat liburan. Biasanya mereka akan ke tempat wisata, mal, taman kota, atau restoran fast food terdekat. Yang bisa kita rasakan adalahkebersamaan. Kita akan merasa bahagia bila kita bisa jalan-jalan bareng teman tercinta. Selain itu, kita juga bisa jalan-jalan bareng keluarga kita.

2. Jogging atau sepeda santai

Jika kita dan teman kita tidak memiliki biaya untuk jalan-jalan yang jauh. Kita bisa mengajak mereka untuk jogging atau sepeda santai saat Minggu pagi. Kita bisa melakukan itu di taman kota, jalan yang digelar fun bike, atau tempat yang biasa digunakan untuk jogging atau sepeda santai. Kalau saya sih biasanya melakukan aktivitas yang menyenangkan itu di Kompleks Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang merupakan kompleks pusat pemerintahan terbesar dan termegah di indonesia. Karena disana ada taman yang sangat indah, jalan yang sepi dan lebar(karena jalan itu ditutup untuk kendaraan pada hari Minggu pagi). Selain menyenangkan, kegiatan positif ini juga menyehatkan.

3. Beres-beres

Jika anda merasa bosan dan jenuh terhadap kegiatan yang anda lakukan saat liburan, cobalah untuk beres-beres di rumah anda. Apa manfaat beres-beres rumah? Banyak. Salah satunya adalah kita bisa memperoleh semangat baru saat sekolah nanti.

4. Baca buku

Jika semuanya telah beres, anda bisa membaca buku. Itu bisa dijadikan pilihan untuk menghabiskan waktu liburan anda. Anda bisa membeli atau meminjam buku novel atau buku favorit anda untuk dibaca saat liburan.

5. Nonton film

Anda juga bisa menyewa atau membeli film favorit anda. Entah itu drama korea, film Indonesia, animasi, superhero, dan lain-lain. Selain berbentuk DVD, anda juga dapat menontonnya di bioskop atau di TV. Banyak channel TV yang memberikan tayangan film berkualitas selama liburan.

6. Melakukan kegiatan sosial

Jika anda adalah orang yang peduli sesama, anda bisa melakukan berbagai kegiatan sosial. Anda bisa memberikan sumbangan ke panti asuhan, pondok pesantren, atau panti jompo. Selain itu, anda juga bisa melakukan kegiatan penghijauan. Pelajaran akan banyak anda ambil dari kegiatan ini. Namun ingat, memberi uang kepada 
pengemis tidak saya sarankankarena hanya akan membuat mereka menjadi pemalas.

7. Melakukan hobi anda

Saat liburan, anda bisa lebih leluasa melakukan hobi anda. Jika dulu saat sekolah anda tidak bisa melakukannya karena tidak ada waktu luang, sekarang anda bisa melakukannya dengan lebih leluasa. Seperti saya yang menjalankan hobi saya yaitu berkebun danblogging.

8. Belajar atau mengikuti les tambahan

Jika anda ingin memperdalam materi pelajaran yang akan anda dapat saat tahun ajaran baru, anda bisa belajar atau mengikuti les tambahan. Sekarang, banyak bimbingan belajar yang menyediakan fasilitas belajar saat liburan. Selain itu, anda juga bisa membaca artikel-artikel yang berada di label materi pelajaran.